Fikir
BIASAKAN YANG BETUL, BETULKAN YANG BIASA
Khamis, 17 Disember 2009
TUN ABDULLAH-NILAI TAMBAH , DATUK NAJIB NILAI TINGGI
Perhatikan gambar diatas dengan teliti apa yang anda nampak ?
Ada yang ganjil ?
Ada yang hebat ?
Ada yang perlu ditambah ?
Ada yang perlu dibuang ?
Ada yang terlalu tinggi ?
Ada yang terlalu rendah ?
Tun Abdullah - Nilai Tambah
Datuk Najib - Nilai Tinggi
Rakyat jelata - Nilailah sendiri
Ahad, 6 Disember 2009
ALAM......RENUNGKANLAH
Tidakkah engkau melihat
bahawasanya Allah
menurunkan air dari langit
menghidupkan tumbuhan
yang berbagai buah
yang berbagai warna
dan dari gunung-gunung
ada garis-garis putih dan merah
yang berlainan warna
dan yang pekat hitam
Tidakkah engkau melihat
bahawasanya Allah
menjadikan manusia
dengan berbagai warna
dengan berbagai bangsa
dengan berbagai bahasa
menjadikan binatang-binatang melata
menjadikan binatang-binatang ternakan
semuanya beraneka warna beraneka rupa
Sesungguhnya
yang takut kepada Allah
adalah hamba yang berilmu
yang membaca kitab Allah
yang mendirikan sholah
yang menafkahkan rezeki
secara diam-diam
secara terang-terang
mengharapkan perniagaan
ynag tidak merugikan
kerana Allah
akan menyempurnakan pahala
dan melimpahkan rezeki
Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa
Maha Pengampun
Maha Mensyukuri
Khamis, 3 Disember 2009
Selasa, 1 Disember 2009
PEMERINTAH
"Ketahuilah bahwa manusia telah ditakdirkan Tuhan suka akan hidup yang lebih maju dan bergaul. Kerana hidup seorang saja tidaklah mungkin mencapai apa yang diperlukan, padahal masyarakat bersama ada. Dengan persamaan terjadi pembahagian kerja, ini petani, itu menumbuk gandum, sana membuat roti, yang lain menenun dan yang lain menjahit.Semua ada tugasnya dan semua tugas penting, dan tersusun kerja semua untuk maslahat semua. Bertambah jelas bahawa manusia hidup bermasyarakat. Kalau mereka berkumpul hanya pada satu tugas, akan terjadi silang sengketa dan perebutan. Sebab itu mesti ada yang sanggup menguasai semua dan mengatur semua, sehingga perselisihan dapat didamaikan. Pengatur itulah Pemerintah. Itulah Penguasa yang wibawa hukumnya dapat ditaati oleh semua.Oleh sebab itu tidaklah mungkin kemaslahatan bersama bisa diatur kalau tidak ada kekuasaan yang ditakuti dan yang mengatur. Kalau penguasa tertinggi itu menghukum hanya menurut hawanya saja dan kerana mementingkan kemuslihatan diri dan dunianya saja, akan besarlah bencananya atas orang banyak. Kerana dia telah menjadikan rakyat dikorbankan untuk kepentingan dirinya, mereka dijadikan jambatan pencapai maksudnya. Yang demikian tentu akan membawa kerosakan dan kekacauan, dan akhirnya akan membawa si penguasa itu sendiri ke dalam kebinasaan. Tetapi kalau hukum Raja itu sesuai dengan syariat Ilahi, teraturlah kemuslihatan umum, terbukalah segala pintu kemakmuran dengan sebaik-baiknya. Itulah yang dimaksudkan dengan ayat "Maka hendaklah engkau menghukum di antara manusia dengan benar ". Lojiknya ialah: menurutkan hawa membawa sesat, sesat membawa azab Tuhan, natijahnya ialah :menurutkan hawa menyebabkan azab Tuhan."
...........Fakhruddin ar-Razi, {545-606 H / 1149-1209 M }
...........Fakhruddin ar-Razi, {545-606 H / 1149-1209 M }
Langgan:
Catatan (Atom)